Rabu, 07 September 2011

Radio dan lain lain




Radio merupakan salah satu benda yang dijadikan sebagai sumber untuk mendapatkan informasi dan hiburan. Untuk menggunakan radio diperlukan gelombang atau frekuensi yang berasal dari gelombang elektromagnetik. Pada masa awal munculnya radio, radio banyak digunakan oleh angakatan laut, pesan yang diterima dalam bentuk telegraf sandi morse. Seiring dengan berjalannya waktu penggunaan radio tidak hanya terbatas hanya sampai militer saja, tapi juga hingga ke pemerintahan suatu negara. Di Indonesia radio masuk untuk pertama kalinya yaitu ketika masa penjajahan Belanda, yang pada masa itu digunakan untuk kepentingan pemerintah kolonial. Ketika radio tidak lagi dikuasai oleh pemerintahan kolonial orang-orang yang hobi mengudara pun mulai mengadakan siaran radio yang kebanyakan berisi siaran lagu dan iklan. Selain menjadi sumber hiburan bagi masyarakat, pada masa itu tidak sedikit radio yang juga digunakan sebagai pembakar semangat menentang penjajahan kolonial Belanda. Banyak radio yang meneriakkan tentang perlawanan, bahkan penyebarluasan kemerdekaan RI kepada masyarakat luas yang berada di luar pulau Jawa dengan menggunakan radio.
Baiknya sambutan masyarakat terhadap kehadiran radio menyebabkan banyaknya radio swasta bermunculan. Namun pada saat itu (orde baru) radio swasta tetap saja tidak dapat mengudara dengan bebas. Pada saat itu radio sering digunakan sebagai alat propaganda pemerintah selain itu radio swasta juga diwajibkan untuk me-relay berita dari RRI.
Radio mempunyai peranan yang sangat penting masyarakat, khususnya sebelum kehadiran televisi. Radio banyak digunakan bagi para pedagang untuk mempromosikan barang dagangan ini, hal ini dinilai lebih efektif untuk menarik pelanggan karena audio yang dihasilkan radio lebih mudah diingat oleh pendengar apalagi jika diputar berulang kali. Yah seperti yang kita tau radio adalah salah satu media pemberi informasi dan hiburan yang paling simpel dibandingkan dengan media hiburan lainnya, karena efek audio non visualnya radio dapat kita nikmatinya tanpa memerlukan perhatian khusus seperti televisi, koran, dan internet. Bayangkan saja kita bisa mendengarkan radio sambil melakukan berbagai kegiatan seperti memasak, menyetir, bekerja, belajar, bahkan saat berbelanja. Pada umumnya informasi yang disampaikan di radio bersifat lebih ringan tergantung dari jenis radio apa yang didengarkan. Pemilihan frekuensi radio sendiri tergantung pada selera dan kebutuhan dari pendengar. Di dunia ini ada banyak sekali jenis radio mulai dari radio yang di khususkan untuk anak kecil hingga lansia. Biasanya radio yang memiliki target audience khusus memiliki gaya siaran yang menunjukkan citra atau identitas dari radio itu. Misalnya radio khusus untuk orang-orang yang berusia di atas 50 tahun umumnya akan memutarkan lagu-lagu yang berirama lembut dan gaya siaran yang disampaikan pun akan lebih santai namun tetap sesuai dengan usia dari audience sendiri. Berbeda halnya dengan radio yang target audiencenya adalah remaja, dari gaya siaran sendiri akan jelas berbeda dengan radio yang target audiencenya adalah orang yang berusia diatas 50 tahun. Gaya siaran yang digunakan pun akan lebih bersemangat dan lagu-lagu yang diputar pun merupakan lagu-lagu yang sedang menjadi hits di tangga lagu lokal maupun mancanegara.
Secara tidak langsung radio pun menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat saat ini, khususnya masyarakat yang tinggal di kota-kota besar dengan tingkat rutinitas hidup yang cepat. Sebagai contoh masyarakat kota Jakarta yang tidak pernah lepas dari yang namanya macet, menghadapi macet ini sendiri bisa menghabiskan waktu berjam-jam padahal dalam keadaan normal jarak yang ditempuh hanya memerlukan waktu 30 menit saja. Untuk mengatasi rasa bosan karena macet biasanya orang-orang ini akan melakukan berbagai macam kegiatan misalnya dengan membaca buku dan mendengarkan musik. Bagi pengemudi yang menginginkan informasi dan hiburan menjadi satu biasanya mereka akan memilih untuk mendengarkan radio.
Karena media massa pada umumnya merupakan salah satu pembentuk opini publik atau kasarnya adalah media pencuci otak maka tidak heran media-media ini secara tidak langsung akan mempengaruhi gaya hidupnya. Sebagai contoh pendengar yang mendengarkan radio yang bernuansa rohani tanpa dia sadari, pendengar ini akan memiliki perilaku yang tenang jikan dibandingkan dengan orang yang mendengarkan radio yang memiliki genre rock.
Salah satu penelitian yang dikutip dari www.telegraph.co.uk/technology/8603551/Radio-makes-Britons-happier-than-TV-and-web.html mengatakan bahwa mendengarkan radio membuat orang lebih bahagia dan meningkatkan energi sehingga mereka yang mendengarkan radio menjadi lebih bersemangat dari pada orang-orang yang menonton televisi dan browsing internet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar