Ada tulisan dari Dorothy Law Nolte dan Diane Loomans
Anak Belajar Dari Kehidupannya
Jika anak banyak dicela,
ia akan belajar memaki dan banyak menyalahkan
Jika anak banyak dimusuhi,
ia belajar berkelahi dan menentang
Jika anak dihantui ketakutan,
ia akan terbiasa merasa cemas dan gelisah
Jika anak banyak dikasihani,
ia terbiasa meratapi nasibnya
Jika anak dikelilingi dengan olok-olok,
ia akan menjadi pemalu dan rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan rasa iri hati,
ia akan belajar kedengkian
Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan,
ia akan belajar merasa bersalah
Jika anak dibesarkan dengan dorongan,
ia akan belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi,
ia akan belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian,
ia akan belajar menghargai
Jika anak diterima oleh lingkungannya,
ia akan terbiasa menyayangi dan mencintai
Jika anak mendapatkan pengakuan dari lingkungannya,
ia akan terbiasa menetapkan arah langkahnya
Jika anak tidak banyak dipersalahkan,
ia akan terbiasa senang menjadi dirinya sendiri
Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi,
ia akan belajar kedermawanan
Jika anak dibesarkan dengan kejujuran dan keterbukaan,
ia akan belajar kebenaran dan keadilan
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman,
ia akan belajar menaruh kepercayaan
Jika anak dibesarkan dengan persahabatan,
ia akan belajar menemukan cinta dalam kehidupannya
Jika anak dibesarkan dengan ketenteraman,
ia akan belajar berdamai dengan pikirannya
(DOROTHY LAW NOLTE)
Nah....Bagaimana Dengan Anak-Anak Anda???
SEANDAINYA SAJA SAYA DAPAT MEMBESARKAN ULANG ANAK SAYA
Seandainya saja saya dapat membesarkan ulang anak saya,
Saya akan lebih banyak bermain cat, dan mengurangi main perintah
Saya akan lebih sedikit mengoreksi, dan lebih banyak mengait-ngaitkan
Saya akan sedikit menghitung-hitung waktu, dan lebih banyak memperhatikan
Saya akan mengurangi main selidik, dan lebih banyak memperhatikan
Saya akan lebih sering berjalan-jalan, dan lebih sering bermain layang-layang
Saya akan mengurangi bersikap serius, dan lebih serius bermain-main
Saya akan lebih sering bermain-main di lapangan, dan lebih banyak mengamati bintang-2
Saya akan lebih banyak memeluk, dan lebih sedikit membentak
Saya tidak akan banyak melarang-larang, dan lebih banyak mengiyakan
Saya akan lebih dulu membangun harga dirinya, sebelum membangun rumah
Saya akan lebih sedikit mengajarkan cinta akan kekuatan, dan lebih banyak mengajarkan kekuatan cinta
Diane Loomans - Full Esteem Ahead
Hidup emank udah susah, jadi jangan bikin hidup yang udah susah ini jadi lebih susah... segala sesuatu emank perlu kita pikirin, tapi kita ga perlu memikirkan hal-hal yang emank ga perlu dipikirin...
Selasa, 10 November 2009
Kaharingan
Kaharingan/Hindu Kaharingan adalah religi suku atau kepercayaan tradisional suku Dayak di Kalimantan.
Istilah kaharingan artinya tumbuh atau hidup, seperti dalam istilah danum kaharingan belum (air kehidupan), maksudnya agama suku atau kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (Ranying), yang hidup dan tumbuh secara turun temurun dalam masyarakat Dayak di Kalimantan. Pemerintah Indonesia mewajibkan penduduk dan warganegara untuk menganut salah satu agama yang diakui oleh pemerintah Republik Indonesia.
Oleh sebab itu kepercayaan Kaharingan dan religi suku yang lainnya seperti Tollotang (Hindu Tollotang) pada suku Bugis, dimasukkan dalam kategori agama Hindu, mengingat adanya persamaan dalam penggunaan sarana kehidupan dalam melaksanakan ritual untuk korban (sesaji) yang dalam agama Hindu disebut Yadnya. Jadi mempunyai tujuan yang sama untuk mencapai Tuhan Yang Maha Esa, hanya berbeda kemasannya.
Tuhan Yang Maha Esa dalam istilah agama Kaharingan disebut Ranying / Ranying Hattalla/ Alatalla . Istilah Hattala / Alatalla adalah pengaruh agama islam dari suku melayu banjar.
Dewasa ini, suku Dayak sudah diperbolehkan mencantumkan agama Kaharingan dalam Kartu Tanda Penduduk, dengan demikian suku Dayak yang melakukan upacara perkawinan menurut adat Kaharingan, diakui pula pencatatan perkawinan tersebut oleh negara.
Tetapi di Malaysia Timur (Sarawak, Sabah), nampaknya kepercayaan ini tidak diakui sebagai bagian umat beragama Hindu, jadi dianggap sebagai masyarakat yang belum menganut suatu agama apapun.
Organisasi alim ulama Hindu Kaharingan adalah Majelis Besar Agama Hindu Kaharingan (MBAHK) pusatnya di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
postingan ini saya salin ulang dari FB Dayak Ngaju..
Istilah kaharingan artinya tumbuh atau hidup, seperti dalam istilah danum kaharingan belum (air kehidupan), maksudnya agama suku atau kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (Ranying), yang hidup dan tumbuh secara turun temurun dalam masyarakat Dayak di Kalimantan. Pemerintah Indonesia mewajibkan penduduk dan warganegara untuk menganut salah satu agama yang diakui oleh pemerintah Republik Indonesia.
Oleh sebab itu kepercayaan Kaharingan dan religi suku yang lainnya seperti Tollotang (Hindu Tollotang) pada suku Bugis, dimasukkan dalam kategori agama Hindu, mengingat adanya persamaan dalam penggunaan sarana kehidupan dalam melaksanakan ritual untuk korban (sesaji) yang dalam agama Hindu disebut Yadnya. Jadi mempunyai tujuan yang sama untuk mencapai Tuhan Yang Maha Esa, hanya berbeda kemasannya.
Tuhan Yang Maha Esa dalam istilah agama Kaharingan disebut Ranying / Ranying Hattalla/ Alatalla . Istilah Hattala / Alatalla adalah pengaruh agama islam dari suku melayu banjar.
Dewasa ini, suku Dayak sudah diperbolehkan mencantumkan agama Kaharingan dalam Kartu Tanda Penduduk, dengan demikian suku Dayak yang melakukan upacara perkawinan menurut adat Kaharingan, diakui pula pencatatan perkawinan tersebut oleh negara.
Tetapi di Malaysia Timur (Sarawak, Sabah), nampaknya kepercayaan ini tidak diakui sebagai bagian umat beragama Hindu, jadi dianggap sebagai masyarakat yang belum menganut suatu agama apapun.
Organisasi alim ulama Hindu Kaharingan adalah Majelis Besar Agama Hindu Kaharingan (MBAHK) pusatnya di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
postingan ini saya salin ulang dari FB Dayak Ngaju..
Close
Yogya, 2 November 2009
You give me strength, you give me hope…
You give me someone to love, someone to hope..
Never been this close….
Pernah ga sech ngerasa disaat kita lagi ngerasa sayang banget ma someone yang pertamanya kita kira dia juga punya feeling ma kita?
Wahhh klo aku mah sering banget n’rasain yang kaya gituan, disaat gw lagi sayang-sayang nya ma dia dan baru sadar klo ternyata cuman dia satu-satuna orang yang emang bener2 lagi ada di hati gw….
Salah gw juga sech sebenarnya pergi gitu ajj, tanpa ada kabar gitu gw mau nyoba untuk ngulang lagi semua dari awal lagi ehhh ternyata dia nya udah ga sendiri lagi..
Dan kepaksa gw mesti mundur walaupun dengan berat hati, wahhh bener2 dahhh sakittttt rasana….
Lalu muncul penyesalan-penyesalan sperti:
Kenapa gw ga ngomong dari dulu, okaii mungkin ini ada factor dari masa lalu, dulu kala gw juga pernah n’gebet orang tapi ga jadi juga karena gw kelampau buru-buru dalam bertindak, nahhh belajar dari pengalaman itu gw ga mw dunk ke ulang makana gw rada slow ma gebetan gw ni…
Ehhh ternyata gw terlalu lama hingga akhirnya dia sempat pindah ke lain hatiii
Yeahhh perjuangan gw sia-sia…
Masih dengan rasa kecewa yang sangat gw mutusin buat jadian dengan mantan gw, tapi ntah kenapa gw ga bisa n’rasain ngregetnya cinta..
Mpe suatu hari teman gw ngomong “jangan bilang lu jadian cuman buat pelarian???”
Toenkk..toenkkk
Hmmmm gw ga bisa jawab saat itu, yang pasti saat itu gw emang b’usaha banget tuk bisa sayang ma tu orang tapi ya tetep ga bisa…
Mpe akhirnya tepat sebulan gw pacaran ma tu orang, gw minta putus….
Soriiii gw bukannya jahat tapi daripada dia di bo’ongin mulu ma gw itu sama ajj buang2 waktu dia, sementara dia bisa dapat yang lebih baik dari gw di luar sana…
Dan sekarang persepsi gw tentang sebuah hubungan berubah total…
Gw n’rasa suatu hubungan itu udah ga penting lagi…
Gw n’rasa gw lebih baek sendiri tanpa ada orang lain selaen teman dan keluarga gw…
Q rapuh tanpa dia seprti kehilangan arah..
Jika ku harus alami duka, kuatkan hati ini menerimanya…
You give me strength, you give me hope…
You give me someone to love, someone to hope..
Never been this close….
Pernah ga sech ngerasa disaat kita lagi ngerasa sayang banget ma someone yang pertamanya kita kira dia juga punya feeling ma kita?
Wahhh klo aku mah sering banget n’rasain yang kaya gituan, disaat gw lagi sayang-sayang nya ma dia dan baru sadar klo ternyata cuman dia satu-satuna orang yang emang bener2 lagi ada di hati gw….
Salah gw juga sech sebenarnya pergi gitu ajj, tanpa ada kabar gitu gw mau nyoba untuk ngulang lagi semua dari awal lagi ehhh ternyata dia nya udah ga sendiri lagi..
Dan kepaksa gw mesti mundur walaupun dengan berat hati, wahhh bener2 dahhh sakittttt rasana….
Lalu muncul penyesalan-penyesalan sperti:
Kenapa gw ga ngomong dari dulu, okaii mungkin ini ada factor dari masa lalu, dulu kala gw juga pernah n’gebet orang tapi ga jadi juga karena gw kelampau buru-buru dalam bertindak, nahhh belajar dari pengalaman itu gw ga mw dunk ke ulang makana gw rada slow ma gebetan gw ni…
Ehhh ternyata gw terlalu lama hingga akhirnya dia sempat pindah ke lain hatiii
Yeahhh perjuangan gw sia-sia…
Masih dengan rasa kecewa yang sangat gw mutusin buat jadian dengan mantan gw, tapi ntah kenapa gw ga bisa n’rasain ngregetnya cinta..
Mpe suatu hari teman gw ngomong “jangan bilang lu jadian cuman buat pelarian???”
Toenkk..toenkkk
Hmmmm gw ga bisa jawab saat itu, yang pasti saat itu gw emang b’usaha banget tuk bisa sayang ma tu orang tapi ya tetep ga bisa…
Mpe akhirnya tepat sebulan gw pacaran ma tu orang, gw minta putus….
Soriiii gw bukannya jahat tapi daripada dia di bo’ongin mulu ma gw itu sama ajj buang2 waktu dia, sementara dia bisa dapat yang lebih baik dari gw di luar sana…
Dan sekarang persepsi gw tentang sebuah hubungan berubah total…
Gw n’rasa suatu hubungan itu udah ga penting lagi…
Gw n’rasa gw lebih baek sendiri tanpa ada orang lain selaen teman dan keluarga gw…
Q rapuh tanpa dia seprti kehilangan arah..
Jika ku harus alami duka, kuatkan hati ini menerimanya…
Langganan:
Postingan (Atom)